Kembali ...

 

Sunnah Memenggal Kepala Orang-orang Kafir

 

Banyak Umat Islam bertanya-tanya dengan penyembelihan tawanan oleh mujahidin Daulah Islam.

 

Coba lihat foto eksekusi atas murtadin anggota polisi Nigeria, yang menjadi tawanan Khilafah Islam, Wilayah Afrika Barat di Sabon Ghari, Borno baru-baru ini (2 Syawal) di berita harian al-Busyra.

 

Sunnah memenggal leher orang kafir ini telah dihidupkan lagi dalam Daulah Islam oleh Syaikh Zarqawi saat dia memenggal leher tawanan orang kafir Amerika, Nicholas Berg, dalam video yang sangat terkenal itu.

 

Ngeri, horor, dan tak berperikemanusiaan. Celetuk mereka orang-orang jahil.

 

Apa begitu Allah Ta'ala memerintahkan. Mana dalilnya ?

 

Ini Dalilnya

 

فإذا لقيتم الذين كفروا فضرب الرقاب

 

Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) maka pancunglah batang leher mereka. (Muhammad 4)

 

Ada pula nash-nash dalam sunnah maupun tindakan para shahabat (radhiyallahu 'anhum).

 

Rasulullah ﷺ membunuh Uqbah bin Abi Mu’ith pada perang Badar karena dia termasuk orang kafir yang paling ganas, termasuk orang yang mengolok-olok Allah dan Rasul-Nya, dan dia termasuk orang yang paling menyakiti Rasulullah ﷺ.

 

Nabi Muhammad ﷺ memerintahkan Ali radhiyallahu 'anhu memotong lehernya.

 

Hal ini disebutkan dalam sirah Ibnu Hisyam dan yang lainnya. Seperti yang tertuang dalam kitab Abdul Razzaq, Ibnu Abi Shaybah dan lain-lain.

 

Bahkan Sejarah Islam juga telah menyaksikan bagaimana 600 hingga 900 orang Yahudi telah disembelih di halaman pasar Madinah.

 

Telah tetap menurut ahlul 'ilmu bahwa pemenggalan leher ini berlaku sebagai salah satu hukum had di antara hudud Allah Ta'ala. 

 

Sebagaimana dalam qishash dimana pelaku kejahatan akan dibunuh serupa dengan cara dia telah membunuh korbannya. Namun jika karena sesuatu hal mungkin terlalu lama pelaksanaan atau demi mengurangi siksaannya, maka boleh berlaku pemenggalan kepala.

 

Hikmah Pemenggalan Kepala Orang Kafir

 

Hikmah pemenggalan kepala dalam eksekusi hukuman bagi seorang tahanan dalam Islam adalah hal itu lebih 'menyenangkan' bagi si terbunuh dan lebih sedikit tersiksanya.

 

Namun memiliki efek yang 'membuat jera' para pelaku kejahatan lainnya.

 

Dan jatuhnya hukuman di dunia itu bisa mengurangi bahkan menghapus hukuman di akhirat.

 

Kecuali kejahatan yang telah ditetapkan Allah Ta'ala dua kali hukumannya. Maka 'adzab di Akhirat itu lebih keras dan lebih lama siksaannya.

 

Yang demikian itu agar manusia takut dan jera melakukan kejahatan. Seperti menghina Allah Ta'ala serta Rasul-Nya (ﷺ), maupun menyakiti hamba-hamba Nya yang shalih di bumi-Nya.

 

Nabi ﷺ telah memerintahkan mengurangi siksaan kepada si terbunuh dengan ucapannya :

 

إن الله كتب الإحسان على كل شيء، فإذا قتلتم فأحسنوا القتلة، وإذا ذبحتم فأحسنوا الذبحة، وليحد أحدكم شفرته وليرح ذبيحته

 

Allah sungguh telah menetapkan cara ihsan dalam seluruh hal. Maka jika kamu membunuh, ihsanlah saat membunuhnya. Dan bila kamu menyembelih, ihsanlah saat menyembelih. Oleh karena itu hendaklah setiap kalian menajamkan mata pisaunya dan membuat gembira sembelihannya. (HR Muslim, Arba'in Nawawiyah).

 

Alhamdulillah. Dalam sebuah riset ketersiksaan ternak yang dibunuh dengan berbagai cara seperti ditembak, disetrum, disembelih, dikurangi oksigen, dihisapkan gas racun, dll terbukti bahwa rekaman gelombang otak yang menunjukkan jeritan merasakan penderitaan yang paling sedikit dan paling cepat adalah dengan cara disembelih.

 

Meskipun bagi hati manusia yang melihatnya tampak paling horor lagi menakutkan.

 

Ingatlah siksaan dan 'adzab Allah Ta'ala di Akhirat itu lebih pedih lagi lebih panjang waktunya.

 

Masih berani melawan Khilafah Islam ? Kalian, hai Yahudi, Nasrani, Musyrikin, Munafiqin dan murtadin ?

 

Tunggulah giliran kalian untuk dipenggal, digorok, atau disembelih mujahidin Daulah Islam di pekarangan rumahmu !