Kembali ...

 

Contoh Terang Benderang Iman Kepada Thaghut

 

Berhukum Kepada Thaghut

 

أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ يَزْعُمُونَ أَنَّهُمْ آمَنُوا بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ يُرِيدُونَ أَنْ يَتَحَاكَمُوا إِلَى الطَّاغُوتِ وَقَدْ أُمِرُوا أَنْ يَكْفُرُوا بِهِ وَيُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُضِلَّهُمْ ضَلَالًا بَعِيدًا

 

Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengakui dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan setan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya. (An-Nisa` 60)

 

Keimanan Mereka Wajib Diingkari

 

Allah ingkar terhadap orang yang mengaku-aku dirinya beriman kepada apa yang diturunkan oleh Allah kepada Rasul-Nya, juga kepada para nabi terdahulu.

 

Karena di samping pengakuan tsb, ia berkeinginan dalam memutuskan semua perselisihan merujuk kepada selain Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya.

 

Contoh Thaghut Dari Asbab Nuzul Ayat

 

Ayat ini diturunkan berkenaan dengan seorang lelaki dari kalangan Anshar dan seorang lelaki dari kalangan Yahudi.

 

Keduanya terlibat dalam suatu sengketa. Lalu Yahudi berkata : "Antara aku dan kamu Muhammad sebagai hakim" Sedang si Anshar mengatakan, "Antara aku dan kamu Ka'b bin Asyraf hakimnya."

 

Ayat ini juga berkenaan dengan orang munafik yaitu kalangan yang lahiriahnya saja Islam. Namun suka mencari putusan perkara kepada para hakim jahiliyah.

 

Akan tetapi, makna ayat lebih umum daripada semuanya itu. 

 

Isinya celaan terhadap orang yang menyimpang dari Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya. Lalu menyerahkan putusan perkara kepada thaghut. Yaitu pihak kebatilan.

 

Sombong Menolak Hukum Allah

 

يَصُدُّونَ عَنْكَ صُدُوداً

 

Mereka menghalangi manusia sekuat-kuatnya darimu. (An-Nisa: 61)

 

Dengan kata lain, mereka berpaling darimu dengan sikap menghindar sejauh-jauhnya. Sombong terhadapmu.

 

Memilih Hukum Warisan Nenek Moyang

 

Gambaran Allah Ta'ala perihal kaum musyrik :

 

وَإِذا قِيلَ لَهُمُ اتَّبِعُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ قالُوا بَلْ نَتَّبِعُ مَا وَجَدْنا عَلَيْهِ آباءَنا

 

Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Ikutlah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab : "Tidak. Kami hanya mengikuti hukum warisan nenek moyang kami." (Al-Baqarah 170)

 

Sikap Yang Benar : Mendengar Dan Taat

 

Berbeda dengan kaum mukmin yang disebut dalam ayat :

 

إِنَّما كانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنا وَأَطَعْنا

 

Hanyasanya jawaban orang mukmin, bila diperintah berhukum kepada Allah dan Rasul-Nya, guna mengadili perkara di antara mereka, ialah ucapan, "Kami dengar dan kami patuh." (An-Nur 51)

 

Saat Terpaksa Telah Berlaku Positif Syari'at Allah

 

فَكَيْفَ إِذا أَصابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ بِما قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ

 

Maka bagaimanakah halnya apabila mereka ditimpa sesuatu musibah karena perbuatan tangan mereka sendiri. (An-Nisa 62)

 

Yakni apakah yang akan dilakukan mereka apabila taqdir menggiring mereka untuk mengangkatmu menjadi hakim mereka dalam menanggulangi musibah yang menimpa mereka disebabkan dosa-dosa mereka sendiri, lalu mereka mengadukan hal tersebut kepadamu.

 

ثُمَّ جاؤُكَ يَحْلِفُونَ بِاللَّهِ إِنْ أَرَدْنا إِلَّا إِحْساناً وَتَوْفِيقاً

 

Kemudian mereka datang kepadamu sambil bersumpah, "Demi Allah, kami sekali-kali tidak menghendaki selain penyelesaian yang baik dan perdamaian yang sempurna." (An-Nisa: 62)

 

Mereka meminta maaf kepadamu dan bersumpah, "Kami tidak mau pergi mengadukan hal ini kepada thaghut dan meminta keputusan hukum kepada musuh-musuhmu, karena kami menginginkan penyelesaian yang baik dan keputusan yang sempurna."

 

Mereka utarakan hal ini sebagai bahasa diplomasi dan menjilat. Bukan atas dasar iman kepada benarnya putusan syari'at Allah.

 

فَتَرَى الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ يُسارِعُونَ فِيهِمْ يَقُولُونَ نَخْشى ... فَيُصْبِحُوا عَلى مَا أَسَرُّوا فِي أَنْفُسِهِمْ نادِمِينَ

 

Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani) seraya berkata, "Kami takut akan mendapat bencana." ... Maka karena itu mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka. (Al-Maidah 52)

 

Atsar Tentang Thaghut Lain

 

Imam Tabrani membawa atsar dari Ibnu Abbas bahwa dulu Abu Barzah Al-Aslami adalah seorang tukang ramal. Dia memutuskan peradilan di antara orang-orang Yahudi dalam semua perkara yang diperselisihkan di kalangan mereka.

 

Lalu kaum musyrik ikut-ikutan berhakim kepadanya.

 

Maka Allah Ta'ala menurunkan ayat (An-Nisa: 60), yang artinya : Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengakui dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu?

 

Hingga pada ucapan mereka saat terpaksa berhukum kepada Kitabullah dan As-Sunnah

 

"Kami sekali-kali tidak menghendaki selain penyelesaian yang baik dan perdamaian yang sempurna." (An-Nisa: 62)

 

Yang Masih Bisa Dijauhkan Dari Thaghut, Dinasihati

 

أُولئِكَ الَّذِينَ يَعْلَمُ اللَّهُ ما فِي قُلُوبِهِمْ

 

Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. (An-Nisa: 63)

 

Ada nifaq di hati mereka, Allah tahu itu. Kelak Allah akan memberikan balasan kepada mereka atas hal tersebut. Tidak ada yang tersembunyi bagi Allah. Karena itu, serahkanlah urusan mereka kepada Allah. Dia Ta'ala Mengetahui lahiriah dan apa yang mereka sembunyikan.

 

Tindakan selanjutnya, yaitu

 

فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ

 

Karena itu, berpalinglah kamu dari mereka. (An-Nisa: 63)

 

Dan coba menasihati,

 

وَعِظْهُمْ

 

dan berilah mereka pelajaran. (An-Nisa: 63)

 

Berupa nasihat yang sampai ke hati mereka,

 

وَقُلْ لَهُمْ فِي أَنْفُسِهِمْ قَوْلا بَلِيغًا

 

dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. (An-Nisa: 63)

 

Sisanya Dijihadi, Di Antar Ke Jahannam, Seburuk-buruk Tempat

 

يا أيها النبي جاهد الكفار والمنافقين واغلظ عليهم ومأواهم جهنم وبئس المصير

 

Hai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah jahannam dan itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali. (At-Tahrim 9)

 

Wahai Kaum Muslimin Asia Tenggara, jauhilah thaghut warisan kolonial kalian yang hina itu ! Bergabunglah kepada Khilafah kalian. Taubatlah sebelum maut di kerongkongan. Sebelum pasukan Daulah Islam mencapai kalian. Lalu kalian menyesal.