Kembali ...
Tersebarnya Khilafah Awal Ke Benua Afrika
Penaklukan Mesir pada era Khalifah Umar Bin Khattab (رضي الله عنه) menjadi wilayah basis bagi takluknya Afrika Utara.
Berlanjut dengan jatuhnya daerah maghribi pada masa Khalifah Utsman Bin ‘Affan (رضي الله عنه).
Dituturkan oleh penulis kitab “الاستقصا لأخبار دول المغرب الأقصى”, yakni Abul Abbas Ahmad Bin Khalid An-Nashiri, ekspedisi ini dimulai abad 27 Hijriah, di bawah panglima Abdullah bin Saad bin Abi Sarh (رضي الله عنه), membawa 20 ribu pasukan, diikuti oleh para sahabat a.l. Abdullah Bin Umar, Abdullah Bin Amr Bin Al-Ash, Abdullah Bin Abbas, dan Abdullah Bin Zubair (رضي الله عنهم).
Abdullah bin Saad menaklukkan kota Romawi Subethulah dan sekitarnya. Sufetula masih dikenal dengan namanya hingga saat ini dan terletak di tenggara Tunisia.
Abdullah bin Zubair membunuh raja Berber, Jargir. Sehingga kaum Berber kalah meski jumlah mereka yang banyak. Mencapai 120 ribu dan konon 200 ribu. Penaklukan ini menjadi alasan pertempuran terkenal Dzatul Sawari, yang terjadi pada tahun 31 H. Jatuhnya Tunisia membuat berang Romawi.
Kostantin Bin Hiraklius menghimpun pasukan salibis dan memilih perang di lautan. Allah Ta’ala memberi kemenangan Khilafah Islam, setelah mengambil banyak syuhada yang jasadnya menggunung di tepian pantai. Si Konstantin sendiri melarikan diri penuh luka sebagai buronan. Sehingga Afrika Utara jatuh ke pangkuan Islam. [Tarikh Tabari & Al-Bidayah Wan Nihayah]
Pada tahun 50 H, Khalifah Mu’awiyah (رضي الله عنه) mengutus Muawiyah bin Hudayj al-Kindi menginvasi Sisilia dan Uqbah bin Nafi al-Fihri melanjutkan penaklukan Afrika seluruhnya. [Al-Bidayah Wan Nihayah]
Saat mencapai Tangier (طنجة dalam bahasa Arab), sebuah kota yang terletak di ujung barat laut Maroko, di pantai utara Afrika, di tepi Selat Gibraltar, di mana Laut Mediterania bertemu dengan Samudra Atlantik; Uqbah berkata kepada pasukannya :
اللهم إني لم أخرج بطراً ولا أشراً ، وإنك لتعلم أنما أطلب السبب الذي طلبه عبدك ذو القرنين وهو أن تعبد ولا يشرك بك شيء ، اللهم إنا معاندون لدين الكفر ، ومدافعون عن دين الإسلام ، فكن لنا ولا تكن علينا يا ذا الجلال والإكرام
Ya Allah, aku tidak keluar karena sombong atau jahat. Dan Engkau sudah tahu bahwa aku hanya meminta sebab yang diminta oleh hambamu Dzul Qarnain, yaitu agar Engkau disembah dan tidak dipersekutukan dengan-Mu sesuatupun. Kami keras terhadap agama kafir dan membela agama islam. Jadilah Engkau di sisi kami dan tidak sebaliknya. Ya Dzat Yang Maha Agung dan Mulia. [Istiqsha-Nashiri]
Penaklukan Islam atas Afrika Utara di tangan para pahlawan ini sungguh luar biasa. Hanya dalam waktu tiga tahun. Islam menyebar mulai dari Libya hingga pantai-pantai Afrika di laut Atlantik.
Padahal jalannya sulit. Jumlah muslimnya sedikit. Jumlah musuhnya banyak. Pengetahuan tentang medan geografis, adat, bahasa setempat sangat minim. Hanya berbekal iman, ikhlas, dan azam. Keanehan yang menyertai penaklukan Islam ini terus memukau para sejarawan, baik muslim maupun kafir.
Andalusia, dicapai oleh Musa bin Nusair dan Tariq bin Ziyad Al-Laithi, pada tahun 92 H.
Stabilitas kekuasaan Khilafah Islam di Afrika Utara ini pada akhirnya menyebarkan Islam ke daerah di luar Sahara lalu ke jantung Afrika. Juga melalui sepanjang pantai Atlantik ke Senegal, Niger Atas, dan wilayah Danau Chad. Begitu pula dari Lembah Nil ke Sudan dan Afrika timur.
Melalui Mesir bagian selatan, Islam menyebar ke Nubia dan Borno. Melalui Maghreb, Islam mencapai Afrika Barat dan Afrika Tengah.
Bagaimana Khilafah Kedua Sekarang ?
Qadarullah, Daulah Islam, Khilafah Islam di atas manhaj nubuwah yang kedua, belum berhasil di Mesir, Libya, Tunisia, dan Aljazair. Pun di Syam, Iraq, dan Yaman. Juga belum tampak di jazirah Nabi Muhammad ﷺ.
Sebaliknya di Wilayah Afrika Barat, Afrika Tengah, dan Mosambiq Allah memberikan banyak kabar gembira. Begitu pula di Khurasan.
Semoga ini adalah jalan kebenaran dari tabiat kembalinya Khilafah Islam akhir zaman seperti dikabarkan Rasulullah ﷺ :
إن الإسلام لَيَأرِز إلى المدينة كما تأرِز الحية إلى جحرها
Sungguh Islam akan balik kembali ke kota Madinah seperti kembalinya ular ke lubang sarangnya. (HR Muslim)
Dan hadits shahih sunan Ibnu Majah, dari Tsauban, bahwa Rasulullah ﷺ berkata :
يقتتل عند كنزكم ثلاثة كلهم ابن خليفة ثم لا يصير إلى واحد منهم، ثم تطلع الرايات السود من قبل المشرق فيقتلونكم قتلا لم يقتله قوم ، ثم ذكر شيئا لا أحفظه، فقال: فإذا رأيتموه فبايعوه ولو حبوا على الثلج، فإنه خليفة الله المهدي
“Tiga orang akan berebut pusaka kalian, semuanya putra seorang khalifah, dan tak satupun dari mereka yang akan berhasil. Kemudian bendera hitam akan berkibar dari timur dan mereka akan membunuhmu dengan cara yang belum pernah dilakukan orang lain”.
Lalu dia menyebutkan sesuatu yang saya tidak ingat, dan dia ﷺ berkata:
Jika kamu melihatnya, berbai’atlah kepadanya meskipun harus merangkak di atas salju, karena dia adalah Khalifah (yang ditunjuk) Allah, Sang Mahdi.
Artinya Khilafah Islam pada akhir zaman ini akan berjaya kembali dengan arah berlawanan dari arah datangnya, menuju pusatnya : Madinah !