Kembali ...

 

Mereka Menjual Murah Agamanya (2)

 

Adapun badan-badan, gerakan-gerakan, dan partai-partai murtad yang memperjualbelikan agamanya, bahkan telah mencapai puncaknya.

 

Kejahatan mereka meluap memenuhi udara dengan bau busuk.

 

Kisah-kisah mereka berulang dan perjalanan mereka tersingkap. Mereka menyamar dengan jihad dan namanya, namun tidak memiliki bagian dari hakikatnya.

 

Mereka menyerupai firaun dan pengikut-pengikutnya dalam metode, cara, dan tujuan. Mengadopsi jual beli agama sebagai cara untuk mencapai tujuan jahat mereka yaitu mencapai kekuasaan, mengumpulkan pengikut dan menghimpun massa dengan slogan-slogan agama dan pidato-pidato penuh semangat. 

 

Begitu mencapai tampuk kekuasaan, mereka menyangkal slogan-slogan itu dan memerintah rakyat dengan pemerintahan seperti firaun-firaun terdahulu.

 

Bagi mereka, agama dan slogan-slogannya hanyalah alat untuk mencapai kepentingan duniawi dan jabatan. Dengan demikian mereka adalah pedagang agama yang paling buruk karena mereka menambahinya dengan darah!

 

Sedangkan bagi orang-orang beriman, jual beli mereka dengan Allah Ta'ala, adalah kebalikan dari itu sepenuhnya. 

 

Mereka menginfakkan harta mereka, mengorbankan diri dan umur mereka untuk mewujudkannya.

 

Allah Ta'ala sendiri menunjukkan kepada mereka tentang niaga ini ketika Dia Ta'ala berbicara pada mereka :

 

يا أيها الذين آمنوا هل أدلكم على تجارة تنجيكم من عذاب أليم

 

Hai orang-orang yang beriman, maukah Aku tunjukkan kepadamu suatu jual-beli, yang akan menyelamatkanmu dari 'adzab yang pedih?

 

Dengan pertanyaan ini, Dia Ta'ala mengingatkan mereka untuk memperhatikan jual-beli ini.

 

Kemudian Dia Ta'ala menjelaskan isi dari perdagangan tsb : 

 

تؤمنون بالله و رسوله و تخاهدون في سبيل الله بأموالكم و أنفسكم ذلكم خير لكم إن كنتم تعلمون

 

Kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, lalu berjihad di jalan Allah dengan harta serta jiwa kamu. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

 

Dalam balasannya, ada keutamaan besar sebagaimana besarnya pengorbanan dalamnya :

 

يغفر لكم ذنوبكم و يدخلكم جنات تجري من تحتها الأنهار و مساكن طيبة في جنات عدن ذلك الفوز العظيم * و أخرى تحبونها نصر من الله و فتح قريب و بشر المؤمنين

 

Dia akan mengampuni dosa kalian dan memasukan kalian ke dalam jannah yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, dan tempat tinggal yang baik di dalam jannah 'Adn. Itulah kemenangan agung. Dan (selain itu) akan mendapatkan kemenangan yang kamu sukai: kemenangan dari Allah dan kemenangan yang dekat.' Sampaikan berita gembira ini kepada orang-orang yang beriman.

 

Begitulah perniagaan yang diinginkan Allah Ta'ala dalam ucapan-Nya : 

 

إن الله اشترى من المؤمنين أنفسهم وأموالهم بأن لهم الجنة يقاتلون في سبيل الله فيقتلون ويقتلون وعدا عليه حقا في التوراة والإنجيل والقرآن ومن أوفى بعهده من الله فاستبشروا ببيعكم الذي بايعتم به وذلك هو الفوز العظيم

 

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. (at-Taubah 111)

 

Ini adalah perbandingan yang besar antara mereka yang mengorbankan diri untuk agama Allah dan mereka yang menggunakan agama Allah untuk kepentingan partai, jabatan, diri mereka, dan kehancuran dunia mereka.

 

Kita telah membaca kitab Allah dan kita menemukan di dalamnya bahwa seorang hamba diperintahkan untuk menjadikan apa yang telah diberikan Allah padanya di dunia sebagai sarana untuk menyelamatkan dirinya di akhirat, seperti yang dikatakan-Nya :

 

وابتغ فيما آتاك الله الدار الآخرة و لا تنس نصيبك من الدنيا

 

Dan usahakanlah dari apa yang diberikan Allah untuk mendapatkan akhirat, serta janganlah engkau lupakan bahagianmu dari dunia. 

 

Namun, para pedagang agama ini membalikkan ayat ini dan mengubah tujuan sehingga mereka mencari dunia dengan agama palsu, dan menjual yang abadi untuk yang fana, tanpa menyisakan bagian bagi mereka di akhirat, dengan demikian mereka adalah pecundang yang paling rugi. 

 

Jadi, kalian hai hamba Allah, engkau sekarang berada di antara dua perniagaan : jual-beli untuk membela agama dan yang lainnya untuk mencari dunia!

 

Dan orang yang merugi adalah orang yang merugikan dirinya sendiri dengan meninggalkan petunjuk.

 

Adapun orang yang bahagia adalah orang yang membuat pilihan yang tepat, sehingga ia berhasil dalam perdagangan yang tidak akan sia-sia.

 

Sumber: Tajuk An-Naba`, Majalah Pekanan An-Naba` Edisi 447, Kamis, 7 Dzulhijjah 1445 H.

 

 

 

 

Flag Counter