Kembali ...

 

Muassasah Al-Furqan

Pesan suara oleh juru bicara resmi Daulah Islam

Syaikh Al-Mujahid Abu Hudzaifah Al-Anshari

(حفظه الله)

Berjudul

Wallahi, Urusan Ini Pasti Digenapi

 

Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin.

 

Shalawat dan salam bagi Penutup para nabi dan rasul, yang telah memberi kita kabar gembira tentang kembalinya diinul Islam, meskipun setelah beberapa saat.

 

Juga bagi keluarga, sahabat, dan pengikutnya. Serta orang-orang yang mengikuti jalannya dan mengikuti jejak mereka hingga hari kiamat.

 

Amma ba’du.

 

Beberapa dekade yang lalu, pada bulan yang penuh berkah ini, para pemimpin Daulah Islam memutuskan urusan yang dicintai Allah dan Rasul-Nya. Satu perkara yang membuat marah orang-orang kafir dan orang-orang munafik. Sebuah sikap yang memperlihatkan adanya dukungan Allah Ta’ala, hidayah, dan taufiq-Nya atas para mujahidin. Tekad yang mengubah jalannya sejarah.

 

Pada hari itu, mereka mengumumkan berdirinya Khilafah Islam. Setelah berabad-abad lamanya digulingkan dan hilang.

 

Dia memerintah rakyatnya sesuai dengan agama Rabb-nya. Syariah mengatur apa yang terjadi di bawah kekuasaannya. Ia mendirikan lembaga peradilan, hisbah, pendidikan, dan lainnya. 

 

Menegakkan shalat, membayar zakat, memerintahkan yang ma’ruf, melarang yang munkar, menyebarkan keutamaan, memberantas keburukan, menghancurkan berhala-berhala nasionalisme dan kesukuan.

 

Menanamkan ‘aqidah wala dan bara`, kembali menghidupkan tauhid, memperbaharui rambu-rambu diinul Islam.

 

Menjadi pusat perhatian orang-orang mu’min yang ikhlas. Sekaligus kemurkaan orang-orang kafir dan sumber kegelisahan, keputusasaan, dan kesengsaraan mereka.

 

Membawa tatanan dunia jahiliyah memasuki perang istinzaf (pengurasan) terbesar yang dikenal dalam sejarah kontemporer. Di situ, leher orang-orang kafir dipenggal dari Iraq hingga Mozambik. Dari lembah-lembah Syam hingga lembah-lembah Wilayah Sahil.

 

Sebagai bentuk pelaksanaan ‘aqidah kufur bi thaghut, yang paling jelas dan cemerlang.

 

Peristiwa ini merupakan titik balik, dalam sejarah Islam kontemporer. Dengan munculnya thaifah manshurah. Titik kekuatan dan landasan bagi jalur ‘ibadah kepada Allah Ta’ala semata. Dalam pertempuran tauhid yang bertujuan untuk berkuasanya syariah Allah di bumi-Nya. Agar tidak ada lagi fitnah (syirik). Dan seluruh diin itu hanya milik Allah.

 

Peristiwa yang penuh berkah ini mengguncang tatanan dunia jahiliyah. Seluruh dunia kaget dan heran. Ketika melihat benih kaum mu’minin, yang diyakini telah dilenyapkan oleh Amerika pada era Bush. Dia nyata-nyata menghapus tapal batas palsu Syam-Iraq. Meruntuhkan perbatasan itu pada era Obama si pecundang.

 

Setelah menghancurkan sekutu-sekutu Amerika, shahawat serta Syiah di Iraq dan Syam.

 

Karena besarnya langkah penuh berkah ini, yang telah memecah belah hati orang-orang Yahudi dan tentara Salib. Maka orang-orang kafir membuat aliansi jahiliyah global terbesar abad ini.

 

Bangsa Romawi, Persia, dan Rusia bersatu untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka. Dan di belakang mereka terdapat orang-orang Yahudi yang licik. Mereka semua menggabungkan rencana mereka dan bersatu untuk berperang melawan Khilafah.

 

Lalu apa hasilnya? Apa yang terjadi dengan aliansi setan itu?

 

Daulah Islam berdiri di posisi Nabinya ﷺ dan para sahabatnya pada perang ahzab. Menghadapi serangan global yang menargetkan bangunan Khilafah di Iraq dan Syam. Tentara, qiyadah, serta rakyat bertempur dengan gagah berani. Gelombang istisyhad bergantian lari menuju Allah Ta’ala.

 

Mereka menepati janji dan menunaikan baiatnya dalam pemandangan yang lebih menakjubkan dari imajinasi. Mendukung Islam dan menjaga hukum Syariah.

 

Ketika orang-orang kafir gagal perang darat, mereka gunakan pesawat mereka yang memuntahkan berton-ton rudal. Ke atas setiap tempat yang dikuasai Khilafah. Menghancurkan bangunan dan membakar jasad-jasad.

 

Namun mereka gagal menembus struktur iman meskipun mereka mendapat bantuan dari banyak dai jahat dan propaganda Dajjal. Yang debu dari kampanye brutal ini belum hilang dari Darul Khilafah.

 

Akhirnya mereka terkejut. Khilafah memperluas kekuasaannya sampai benua Afrika dan sahara Sahil. Sebagai buah dari tetesan darah para prajurit Khilafah di Iraq dan Syam. Tanamannya tumbuh bertunas di pelosok bumi yang luas. Atas berkah Allah Ta’ala.

 

Sehingga mimpi tentara salib melenyapkan Daulah Khilafah menjadi sia-sia.

 

Seiring dengan kian intensifnya pertempuran dan meluasnya wilayah istinzaf. Kelemahan mulai menjalar ke koalisi internasional. Durasi perang yang panjang. Biaya yang tinggi. Serta tidak adanya harapan akan solusi. Meningkatnya konflik tentara salib vs tentara salib.

 

Dilema tentara salib Amerika sebelum perang melawan Khilafah, hanya terbatas pada Iraq dan Syam. Setelah perang, kini telah meluas ke mana-mana. Di Khurasan, Pakistan, Afrika Barat dan Tengah, Mozambik, Sahil, Somalia, Asia Timur, dan benteng-benteng Islam lainnya yang bergabung dalam shaf Khilafah, setelah ikrar baiat pada Imam dan mengibarkan panjinya.

 

Ini bertentangan dengan hawa nafsu Amerika dan cita-citanya sendiri. Sampai sini Daulah Khilafah mengakhiri dekade pertamanya. Dan masih terus melanjutkan perjalanan. Tambah kuat dan makin luas. Ilusi musuh-musuhnya lenyap dan menjadi kekecewaan. Semua karena berkah keutamaan dari Allah Ta’ala.

 

*****