Kembali ...

 

Satu dekade telah berlalu sejak Daulah Khilafah, tentaranya menulis perang epic paling indah pada masa itu di Mosul, Raqqah, Baghouz, Sirte, Marawi, Jalbanah dan lain-lain. Pertempuran kepahlawanan tersebut masih membara di wilayah-wilayah Iraq, Syam, Afrika, Sahil, Khurasan, Pakistan, Asia Timur, Somalia dan lokasi Khilafah lainnya, serta arena jihad yang diperluas.

 

Satu dekade telah berlalu sejak Daulah Khilafah, yang alhamdulillah berhasil menyelamatkan generasi muda muslim. Dari kematian di bawah panji-panji bangsa dan jahiliyah.

 

Berhala-berhala zaman seperti pasifisme, sukuisme, demokrasi dan nasionalisme dihancurkan. Buah-buah jihad dilindungi agar tidak menjadi rampasan umum bagi kaum demokrasi dan nasionalis.

 

Satu dekade telah berlalu sejak Daulah Khilafah, yang di dalamnya ia bekerja keras, berusaha, dan tidak pelit terhadap umatnya, atau berpikir demikian. Maka ia mempersembahkan empat khalifahnya selama dekade ini, sebagai pengorbanan demi perang tauhid dan penegakan syariah.

 

Darah mereka mengalir. Semua terbunuh di medan perang. Tak satu pun yang mati di tempat tidurnya. Cukup ini sanjungan bagi mereka. Meski banyak keutamaan meraka (رحمهم الله).

 

Bersama mereka ribuan orang, para amir dan prajurit yang menyerahkan jiwa mereka untuk ‘aqidah tauhid. Sehingga mereka benar-benar menjadi penjaga dan pelindungnya. Semoga Allah Ta’ala menerima mereka dan mengangkat status mereka ke tingkat yang tertinggi. Aamiin.

 

Satu dekade telah berlalu sejak Daulah Khilafah dan musuh-musuhnya, yang semuanya adalah orang-orang kafir, tenggelam dalam pertempuran istinzaf (pengikisan) terbesar. Ketika tentara dan milisi mereka terjebak, dan tanpa jalan keluar bagi mereka.

 

Bila mereka pergi meninggalkan negeri kami, maka mereka kalah. Dan kami memenangkan pertempuran. Dan jika mereka tetap tinggal, kami akan memaksa mereka menerima siksaan dan kelelahan, lalu mereka akan pergi dan kalah. Dan kami memenangkan pertempuran. Karena pertempuran tauhid, selalu menang.

 

Satu dekade telah berlalu sejak Daulah Khilafah, dan ia masih terus meluas dari satu daerah ke daerah lainnya. Menerangi hati orang-orang muwahid tulus yang mendambakannya. Melintasi gurun pasir, mengarungi lautan, dan menghadapi kesulitan dan bahaya. Agar sampai Darul Islam, di mana mereka akan aman dengan agama dan dunianya. Atau ke medan jihad di mana mereka akan membangun akhiratnya. Ketika mereka terbunuh maka kaumnya dapat hidup dalam kejayaan dan kebanggaan, bukan hidup dalam kehinaan dan kemiskinan.

 

Satu dekade telah berlalu sejak Daulah Khilafah memerangi semua thaghut. Daulah tidak membeda-bedakan antara satu thaghut dengan thaghut lainnya, dan memang demikian.

 

Tidak terlibat dalam permainan dialog dan keberpihakan jahiliyah, seperti yang dilakukan sebagian besar kelompok sesat yang menjadi pion di tangan rezim dan mainan perangkat intelijen. Mereka hancurkan strukturnya, setelah mereka merusak manhajnya. Lalu berbaris sukarela atau terpaksa untuk memerangi Daulah.

 

Satu dekade telah berlalu sejak Daulah Khilafah. Daulah tak pernah membuang panjinya. Media da’wahnya tak pernah melunak. Tak pernah mengubah manhajnya. Tak mau terbujuk, berkompromi, atau berdamai. Tetap memegang dengan erat al-Kitab dan warisan nubuwah. Mempertahankannya dengan segenap kekuatan yang dimilikinya. Para qiyadah dan junudnya ingin punya hujjah di hadapan Allah Ta’ala. Demikian menurut hitungan kami. Dan Allah tetaplah sebagai pemilik hisab atas mereka.

 

Pada kesempatan ini kami menyampaikan salam kepada mujahidin dan umumnya umat Islam. Dengan seruan kesetiaan, kasih sayang dan nasihat.

 

Kepada para prajurit khilafah yang gagah berani. Menjual jiwanya untuk meninggikan kalimat Rabb-mereka. Yang tetap memegang teguh bara api, sabar di saat kepahitan, menjadi orang asing di tengah kerusakan, tetap mengikuti sahabat (radhiyallahu ‘anhum) dan pengikutnya.

 

Barakallah fikum atas bulan shiyam, shalat, dan jihad. Kami memohon kepada Allah Ta’ala agar kita bisa terus berdzikir, bersyukur, dan beribadah dengan baik kepada-Nya. Tidak ada ibadah yang lebih baik di bulan ini selain jihad, karena itu adalah bulannya dan musimnya.

 

Demikianlah perbuatan Nabi ﷺ dan para sahabatnya. Mereka mengisi catatan bulan itu dengan halaman-halaman pertempuran sariyah dan ghazwah.

 

Bulan itu sendiri berlanjut hingga hari ini dan catatan-catatannya terbuka bagimu, untuk kamu isi dengan kemuliaan dan perang epik.

 

Ketahuilah wahai prajurit khilafah. Jalanmu masih panjang, dan bebanmu berat, dan pasti butuh bekal yang akan jadi penolong dan penopang. 

 

Perbanyaklah taqarrub dalam jihad yang akan menguatkan, mempertajam, mensucikan dan mendorongmu maju ke depan. Jangan lengah seorang pun di antara kamu dari mengetahui bekal dalam perjalanannya.

 

Ini hanya pengingat dan nasihat, melaksanakan perintah Allah Ta’ala :

 

فذكر فإن الذكرى تنفع المؤمنين

 

Dan ingatkanlah. Karena peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.

 

Wahai prajurit Khilafah. Perintah terbesar yang disampaikan oleh para nabi dan rasul tidak diragukan lagi adalah ketakwaan. Kami menasihati diri kami sendiri dan Anda untuk bertakwa kepada Allah Ta’ala secara sembunyi maupun di depan umum. Takut kepada-Nya secara ghaib dan disaksikan. Sebab itu adalah bekal yang terbaik pada hari kiamat. Oleh karena itu Allah Ta’ala menghubungkannya dengan kematian dalam Islam. Dia Ta’ala menyeru :

 

يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون.

 

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa. Dan janganlah sekali-kali kamu mati, kecuali sebagai seorang muslim.

 

Dia Ta’ala mengaitkannya dengan saling menyabarkan dan saling menguatkan. Allah Ta’ala berkata :

 

يا أيها الذين آمنوا اصبروا وصابروا ورابطوا، واتقوا الله لعلكم تفلح

 

Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah, sabarkanlah, dan kokohkanlah. Bertakwalah kepada Allah agar kamu menang.

 

Carilah pertolongan dalam apa yang kamu alami dengan sabar dan sholat. Allah Ta’ala berkata bahwa sebaik-baiknya pertolongan bagi seorang mukmin fi sabilihi adalah bersabar dan sholat :

 

يا أيها الذين آمنوا استعينوا بالصبر والصلاة إن الله مع الصابرين

 

Hai orang-orang yang beriman, carilah pertolongan dengan sabar dan sholat. Sungguh Allah beserta orang-orang yang sabar.

 

Sering-seringlah berzikir kepada Rabb-mu. Dzikir itu sahabat terbaikmu ketika kamu di rumah dan di perjalanan. Dia itu kawan setia ketabahan dan kekuatan jiwa.

 

Hidup serta kuatnya hati itu bekal yang paling melimpah dan termudah. Tidak ada alasan untuk meninggalkannya. Bekal ini tersedia bagi hamba dalam segala keadaan. Lebih patut bagi mujahid, apalagi ketika bertemu musuh. Sesuai dengan perkataan Allah Ta’ala :

 

يا أيها الذين آمنوا إذا لقيتم فئة فاثبتوا واذكروا الله كثيرا لعلكم تفلحون

 

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu suatu golongan, berdirilah teguh dan ingat Allah banyak-banyak agar kamu menang. 

 

Lalu bertawakal kepada Allah sebaik-baik tawakal. Ia salah satu sebab kemenangan dan kesuksesan yang paling penting. Allah Ta’ala memerintahkan kepada Nabi-Nya ﷺ di banyak tempat dalam kitab-Nya.

 

وتوكل على العزيز الرحيم

 

Bertawakallah kepada Yang Maha Bijak Lagi Maha Penyayang

 

وتوكل على الله وكفى بالله وكيلا

 

Bertawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah sebagai Wakil.

 

ومن يتوكل على الله فهو حسبه

 

Barangsiapa bertawakal kepada Allah, maka Dia Akan Mencukupkan-nya (Mencukupi, menolong, dan menopangnya)

 

Bertawakallah kepada Allah dengan sebaik-baik tawakal kepada-Nya.

Hakikat tawakal yaitu menghabiskan seluruh kemampuan diri dalam mengambil sebab, lalu menyerahkan hasilnya kepada Yang Maha Pemilik seluruh sebab Subhanahu Wa Ta’ala. Lalu berjalanlah, dan jangan perhatikan semua kekuatan di bumi, meskipun mereka bersatu.

 

Kita hanya meraih kemenangan melalui itu. Kita tidak menang karena banyaknya pasukan atau perbekalan, dan itulah pertempuran nenek moyang kalian sebagai saksinya, dan mereka tidak pernah menang dengan jumlah pasukan atau banyak senjata. Pada hari mereka mengira banyaknya jumlah mereka sebagai sebab kemenangan, maka bumi menjadi sempit bagi mereka.

 

Sebaliknya, mereka menang melalui iman yang mengalir dalam hati mereka. Terlihat pada tubuh mereka dan mereka menjalaninya sebagai fakta dalam hidup mereka.

 

Allah Ta’ala berkata :

 

إن ينصركم الله فلا غالب لكم وإن يخذلكم فمن ذا الذي ينصركم من بعده وعلى الله فليتوكل المؤمنون

 

Jika Allah menolongmu, niscaya tidak ada seorang pun yang dapat mengalahkan kamu, tetapi jika Dia meninggalkan kamu, siapakah yang akan menolong kamu setelah Dia? Dan kepada Allah hendaklah orang-orang yang beriman bertawakal.

 

Maka ingatlah wahai prajurit Khilafah. Cobaan dan pergiliran adalah sunnah orang-orang terdahulu. Pasti ada dalam perjalanan jihad dan tauhid. Tidak ada waktu terlewat di zaman dahulu kala. Generasi terbaik dan rasul terbaik telah mengalaminya.

 

Baca dan renungkan ayat-ayat yang jelas ini. Temukan hikmah dari sunnah yang terbukti itu.

 

Allah Ta’ala berkata :

 

إن يمسسكم قرح فقد مس القوم قرح مثله وتلك الأيام نداولها بين الناس وليعلم الله الذين آمنوا ويتخذ منكم شهداء والله لا يحب الظالمين

 

Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itu pun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada'. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim (Ali Imran 140)

 

Dan Allah Ta’ala berkata : 

 

أم حسبتم أن تدخلوا الجنة ولما يعلم الله الذين جاهدوا منكم ويعلم الصابرين

 

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk jannah, padahal belum nyata bagi Allah orang yang berjihad di antara kamu dan belum nyata orang-orang yang sabar. (Ali Imran 142) 

 

Juga berkata Ta’ala :

 

أم حسبتم أن تدخلوا الجنة ولما يأتكم مثل الذين خلوا من قبلكم مستهم البأساء والضراء وزلزلوا حتى يقول الرسول والذين آمنوا معه متى نصر الله ألا إن نصر الله قريب

 

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk jannah, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sungguh pertolongan Allah itu amat dekat. (Al-Baqarah 214)

 

Dan Allah Ta’ala berkata pula :

 

الم

أحسب الناس أن يتركوا أن يقولوا آمنا وهم لا يفتنون

ولقد فتنا الذين من قبلهم فليعلمن الله الذين صدقوا وليعلمن الكاذبين

 

Alif laam miim

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? 

Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (Al-’Ankabut 1-3)

 

Luka dan cobaan. Pergiliran derita, musibah, goncangan. Itu tamhish (ujian penyaringan) bagi orang-orang mu’min. Tapi kehancuran bagi orang kafir. Cobaan dan kesengsaraan memilah orang jujur ​​dari orang yang berdusta. Memilih orang sabar dari orang yang murtad.

 

Inilah jalan kita yang telah dipilihkan Allah Ta’ala bagi anbiya sebelum kita. Tidak ada pilihan selain sabar dan menempuhnya. Sama seperti para rasul yang sabar menjalaninya sebelum kita. Maka kesudahannya akan berlaku bagi kita, sebagaimana dulu telah berlaku bagi mereka.

 

Wahai prajurit Khilafah. Berjama’ah itu berjama’ah. Mendengar dan patuhi para amir kalian dalam hal yang ma’ruf. Itu wajib bagi setiap kalian. Ini landasan Daulah kalian, dulu maupun sekarang. Dengannya kekuatan, martabat, dan urusannya terjaga. Jika menentangnya, pasti akan gagal dan kekuatan lenyap.

 

Allah Ta’ala mengatakan :

 

ولا تنازعوا فتفشلوا وتذهب ريحكم

 

janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu … (Al-Anfal 46)

 

Waspadalah terhadap tipu muslihat iblis, karena setan-setan di antara manusia dan jin banyak sekali yang menipu umat Islam dalam perkara ini. Mereka percaya setan yang lalu berlepas diri. Tinggal kesedihan dan penyesalan.

 

Ikuti perintah Rabb-mu yang berkata : 

 

واعتصموا بحبل الله جميعا ولا تفرقوا 

 

Dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali Allah, dan janganlah kamu bercerai berai … (Ali Imran 103)

 

Dan perintah Nabimu ﷺ ketika berkata :

 

من خلع يدا من طاعة، لقي الله يوم القيامة، لا حجة له، ومن مات، وليس في عنقه بيعة، مات ميتة جاهلية

 

Siapa pun yang melepaskan tangannya dari ketaatan, dia akan bertemu Allah pada hari kiamat, tanpa ada hujjah. Dan barangsiapa mati tanpa ada baiat di lehernya, matinya itu kematian jahiliyah.

 

Inilah kedudukan jama’ah dan tha’ah. Ikrar bai’ah dalam Islam. Gigitlah dengan gigi geraham kalian. Penuhi bai’atmu. Ini juga berlaku bagi ikhwan munashir yang membawa panji-panji Daulah Islam di medan media. Menisbatkan dirinya bagian dari Daulah. Ikrar baiat kepada Daulah berlaku di seluruh dunia. Karena mendengar dan taat adalah wajib bagi setiap individu.

 

Maka dengarlah, patuhlah, bekerja sama, dan saling mengingatkan satu sama lain, waspadai perpecahan dan perselisihan, dan hindari perdebatan yang sia-sia. Itu mematikan hati. Menghapus pahala. Kalian memiliki arsip besar warisan visual, audio, dan bacaan Daulah Islam. Berusahalah untuk mengunggah, menerjemahkan, dan menyiarkannya di Internet. Hadapi orang-orang yang sibuk menentang Khilafah. Singkirkan orang-orang yang batil dengan menyebarkan hidayah dan pengarahan. Hilangkan kecurigaan mereka dengan kebenaran. Tidak dengan yang lain. Anasir hukum syariat dengan hukum syariat. Dan sunnah dengan sunnah. Ajak ke jalan Rabb-mu dengan nasehat yang indah. Ajak manusia sesuai dengan tingkat akalnya.

 

Engkau pengantar risalah. Inilah pekerjaan utama kalian di bidang media pendukung. Jadi jangan menukarnya dengan apa pun, selain misi kabar medan jihad. Hidupkan amanah ini dengan ikhlas, taat, tekad dan dedikasi. Patuhi arahan ikhwan yang sampai kepadamu melalui platform resmi mereka. Semoga Allah Ta’ala menjaga mereka yang bertanggung jawab pada medan media.