Kembali ...

 

Adapun dialog kami dengan tawanan laki-laki dan perempuan itu adalah pembicaraan yang pedih, ada yang menundukkan kepalanya di hadapan mereka, dan pikirannya kacau ketika menyapa mereka, apa yang harus dikatakannya kepada mereka? Bagaimana dia menjawabnya? Dia memajukan, menunda, membenarkan, dan menghapus... Dialog begini belumlah solusi, namun dialog "saling menasihati dengan kebenaran dan kesabaran".

 

Wahai laki-laki dan perempuan yang beriman, tawanan laki-laki dan perempuan, kalian adalah hutang di leher kami. Yang harus kami bayar berapapun harganya. Kalian pegang janji kami ini. Yang akan kami penuhi betapapun beratnya cobaan yang kami alami.

 

Kau pinjamkan dirimu sendiri dan kemuliaan hidupmu, dan apa yang menimpamu, itu menimpa demi mempertahankan prinsip-prinsip hukum syariah dan memelihara keimanan umat Islam.

 

Wahai tahanan laki-laki dan perempuan... laki-laki dan perempuan yang sabar, Mujahidin bukanlah penjaja kata-kata atau pencinta slogan. 

 

Mereka telah membuat perjanjian dengan Allah Ta'ala untuk berusaha menyelamatkan dan membebaskan kalian dari tawanan dengan segala cara. Dan mereka telah melakukannya. Penjara-penjara di Iraq, Syam, Khurasan, Kongo, Nigeria dan lain-lain menjadi saksi atas hal tersebut. Cukuplah Allah sebagai saksi.

 

Dalam konteks ini, kami mengutip pidato Amirul Mukminin (hafizhahullah) yang berkata :

 

Dan kepada tawanan kami di semua tempat, kami katakan: Apa ruginya bagimu jika orang-orang melupakanmu, ketika Rabb semesta alam mengingat kalian?

 

Hal itu karena Dia Ta'ala selalu bersama orang-orang yang patah hati. Karena kebaikan-Nya Ta'ala kepada hamba-hamba-Nya Dia mematahkan jiwa mereka sehingga mereka kembali kepada-Nya. Di depan mereka semua pintu telah terkunci, kecuali pintu-Nya. Sampai mereka berbaring di ambang pintunya dengan perasaan terhina dan rendah hati. Membujuk-Nya untuk melihat mereka dan situasi mereka. Berharap pengampunan, kemurahan hati, dan keringanan dari-Nya. Bukan yang lain.

 

Cukuplah kebahagiaan yang kamu alami bagimu. Maka bersyukurla. Ridhalah dengan hal ini di matamu. Ketahuilah bahwa Allah telah menetapkan waktu yang khusus untuk ujian itu.

 

Allah Ta'ala telah menentukan :

 

إن الله بالغ أمره قد جعل الله لكل شيئ قدرا 

 

Sungguh Allah adalah pelaksana urusan-Nya. Allah telah menetapkan segala sesuatu ada qadar batasnya.

 

Dan manfaatkanlah kedudukan yang agung ini dalam menyokong saudaramu dengan senjata tajam dan pedang tajam, agar Allah memberi kekuatan kepadamu dalam melawan musuhmu dan musuh mereka. Setelah dengan taufiq-Nya, mereka berperang, dengan do'amu.

 

Darimu, mereka mendapatkan kekuatan dalam perangnya. Maka janganlah kamu meremehkan kelemahanmu dan carilah pahala dari Rabb-mu.

 

Dan segera kabarkanlah kabar gembira tentang keringanan dari Allah, karena inilah janji Allah kepada hamba-hamba-Nya ketika kesusahan dan kesukaran itu semakin parah dan keadaannya sangat berat.

 

Allah Ta’ala berfirman: 

 

أم حسبتم أن تدخلوا الجنة ولما يأتكم مثل الذين خلوا من قبلكم مستهم البأساء والضراء وزلزلوا حتى يقول الرسول والذين آمنوا معه متى نصر الله ألا إن نصر الله قريب

 

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.

 

Sesungguhnya itu adalah hak Allah. Artinya, ketika musibah menimpa orang-orang mukmin, mereka berada dalam keadaan menunggu pertolongan Allah, tertunda karena beratnya keadaan sulit dan kesusahan yang mereka hadapi, maka mereka mengucapkan demikian, dan kemenangan pun datang dan turun, hingga sang hamba merasa malu pada dirinya sendiri, atas keluh kesahnya, dan kurang sabarnya.

[Selesai pidatonya (حفظه الله)]

 

Wahai muwahhidin : Kami telah mendengar berita tentang kampanye brutal yang dilancarkan oleh orang-orang murtad, dengan dukungan dari pemimpin tentara salib mereka, terhadap perempuan beriman yang suci di kamp Al-Hawl, di mana para preman (PKK) mengambil kendali atas perempuan-perempuan beriman yang lemah...

 

Dan setiap posisi memiliki pendapatnya sendiri, kecuali posisi ini, karena hanya yang efektif yang akan mendapat manfaat darinya.

 

Pedang lebih jujur ​​daripada buku... Hanya besi yang dapat merusak besi, dan tidak ada yang dapat menyembuhkan dada kecuali menggorok leher, pertumpahan darah, dan penceraian anggota tubuh sebagai kurban demi kehormatan wanita suci.

 

Wahai prajurit Khilafah di Syam... Wahai singa al-Khair, Al-Barakah dan Ar-Raqqah, jika surat kami ini sampai padamu, maka keluarkan senjatamu, serang musuhmu, dan pergilah mencari para pemimpin dan penyelidik PKK , sipir penjara mereka, dan mereka semua yang terkait dengan isu horor... 

 

Tunjukkan pada mereka kengerian kemarahan dan kecemburuan kalian atas kehormatan umat Islam.... 

 

Berjanjilah dan berbai'atlah menjemput maut, secara berkelompok dan sendirian...

 

Tugaskan untuk misi ini para pejuang istisyhad dan inghimasyi. Berusahalah untuk membunuh musuhmu dengan cara yang paling indah... 

 

Jadikan berita pertempuran mereka adegan horor yang bertahan dan berdurasi lama. 

 

Karena tidak ada pembalasan atas kengerian selain kengerian.

 

Jika sebagian besar dari kalian mati di negeri ini, itu lebih baik daripada kehidupan yang menzalimi kehormatan umat Islam. Makhluq yang paling hina dan hina.

 

Janganlah kamu menetapkan waktu tertentu untuk membalas dendam, dan jangan menetapkan batasan apa pun selain batasan syariat, maka bersikaplah kasar terhadap mereka dan hinakan mereka, dan pukul mereka di atas leher dan serang mereka semua.

 

Adapun pesan kami kepada pecahan tentara, anggota, dan pemimpin suku PKK, Anda lebih tercela, terhina, dan lebih lemah dibandingkan para pendahulu kalian di shahawat Iraq.

 

Seperti kalian, mereka adalah tunggangan dan sepatu bagi Amerika.

 

Kengerian pertempuran mereka telah menjadi cerita yang diwariskan dari generasi ke generasi, dan kami tidak menjanjikan kepada kalian nasib mereka meskipun parah. 

 

Namun kami menjanjikan kepada kalian nasib yang lebih mengerikan. Yang paling jelek dan paling buruk!

 

Kematian dan kengerian yang terornya akan membuat sudut kepalamu menjadi abu-abu. Dan orang-orang yang menganiaya akan mengetahui ke arah mana mereka akan berpaling.

 

Wahai tentara salib, wahai Yahudi, kalian semua kafir... 

 

Kalian mengira bahwa perang kalian dengan Daulah Khilafah adalah sebuah babak yang akan selesai. Kemudian akan berakhir. Dan kalian akan terbebas darinya. Lalu aman. 

 

Maka tahapannya akan menjadi jelas. Agar kamu dapat menyelesaikan rencana perangmu melawan Islam.

 

Namun Allah mengecewakanmu dan menggagalkan rencanamu. Rencana itu jatuh ke tanganmu ketika kamu melihat Daulah Khilafah, sebelumnya, Alhamdulillah.

 

Hingga pertemuan berkala aliansi kalian menjadi seperti pertemuan sekutumu. Para tiran Arab.

 

Ini menggambarkan masalahnya dan tidak memberikan solusi... karena tidak ada solusi.

 

Kalian telah kehabisan solusi dalam perang kalian melawan Daulah Khilafah di Iraq dan Syam, dengan koalisi global kalian.

 

Kalian telah mengerahkan upaya maksimal dalam memobilisasi preman dari negara-negara kafir dan negara-negara yang paling terhina.

 

Kemudian kalian berulang kali menyatakan kemenangan atas kami. Sebagaimana kalian lakukan sebelumnya di Iraq. 

 

Lalu di sinilah kita, kembali berjihad, menyerang, dan berperang melawan semua sekutu kalian.

 

Orang yang berdiri tak berdaya dan tunduk, tidak tahu apa solusinya... karena tidak ada solusi .

 

Para tiran Amerika berhasil mewarisi kerugian dan kegagalan dalam perang melawan Daulah Islam. Dari junior hingga senior.

 

Setelah mereka pada masa lalu gagal memadamkan api jihad di Iraq pada era Bush. Mereka kemudian gagal total pada era Obama untuk memadamkan api jihad di Iraq. Mencegah berdirinya khilafah.

 

Lalu mereka gagal lagi dalam menghilangkannya di era “Trump” yang bodoh. 

 

Selanjutnya mereka gagal di era “Biden” yang pikun. Mencegah perluasan kekuasaan Khilafah di tanah yang diwariskan Allah Ta'ala kepada siapapun yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya.

 

Dan rentetan kegagalan Amerika masih terus berlanjut di tangan hamba-hamba-Nya yang setia.

 

Amerika dan sekutu-sekutunya telah terjebak dalam kubangan pertempuran istinzaf (gesekan) dan konfrontasi yang dipimpin oleh Khilafah di seluruh dunia. 

 

Dalam satu serangan yang dilakukan tentaranya, pasukan kafir menyerang sekutu-sekutu Amerika pada saat yang sama di banyak negara.

 

Dan dalam menghadapi invasi ini, tentara kafir tidak punya pilihan selain menghitung kerugian mereka dan mengumpulkan mayat-mayat mereka.

 

Dan lihatlah Amerika ... 

Bagaimana kalian memulai perangmu melawan mujahidin di Iraq sekitar dua dekade yang lalu. Saat mereka terdiri dari berbagai kelompok dan faksi. 

 

Di sini kalian hari ini memerangi cucu-cucu mereka. Mereka telah membangun sebuah Daulah yang mandiri bagi umat mereka.

 

Berada di luar batas dan batasan tatanan dunia jahiliyah kalian. Tentaranya di Iraq hanyalah salah satu dari pasukannya yang beroperasi di berbagai wilayah.

 

Kami tidak memerangi kalian karena jumlah dan peralatan. Melainkan kami memerangi kalian, dengan iman kepada Allah Ta'ala, yang lebih kuat dari gunung.

 

Apa yang tersisa di gudang senjata kalian, Amerika, untuk perang kita?

 

Sebuah aliansi baru yang sudah lama kalian lelah mengumpulkannya. Sekarang terpecah belah. Terancam oleh momok perang internal dan krisis ekonomi?

 

Atau apakah aliansi kalian yang tidak berdaya dengan versi Afrikanya, yang masih belum dapat kalian kumpulkan, dan kalian masih memohon dukungan finansial untuknya. 

 

Namun negara tersebut tenggelam dalam Holocaust oleh pertempuran epic Afrika dan Sahil.

 

Apa yang tersisa di gudang senjatamu, Amerika? 

 

Peranganmu telah gagal. Kerugianmu semakin parah. Krisismu terus berlanjut.

 

Akan tiba saatnya ketika kamu meninggalkan tungganganmu. Menghilang dari angkasa. Menyerahkannya pada takdir yang tak terelakkan.

 

Speicher kedua, Fallujah ketiga, dan bahkan lebih jauh dan lebih dalam dari itu. Biidznillah Ta'ala.

 

Meskipun penarikan pertama kalian dari Irak adalah sebuah kesalahan. Yang kemudian kamu sesali. Penarikan mundurmu akan menjadi kesalahan yang lebih besar dibandingkan dengan penarikan sebelumnya.

 

Jika kamu melawan kami kemarin dengan mengandalkan tentara proksi, shahawat murtad dan mobilisasi Iran. Maka akan terjadi hal yang sama.

 

Perang itu akan melibatkan pertempuran tatap muka. Seorang muslim dengan kafir. Seorang hamba Allah dan seorang hamba salib, dan lain sebagainya.

 

Kita terus menyaksikan Dabiq hari demi hari, dan para prajurit Khilafah masih bersemangat dengan nubuwah tersebut. Rindu pada janji tsb.

 

Dia ﷺ mengatakan:

 

لَيَبْلُغَنَّ هذا الأمرُ ما بلَغَ اللَّيلُ والنَّهارُ، ولا يَترُكُ اللهُ بَيتَ مَدَرٍ ولا وَبَرٍ إلّا أَدخَلَه اللهُ هذا الدِّينَ، بعِزِّ عَزيزٍ أو بِذُلِّ ذَليلٍ؛ عِزًّا يُعِزُّ اللهُ به الإسلامَ، وذُلًّا يُذِلُّ اللهُ به الكُفرَ 

 

Urusan (Khilafah) ini akan mencapai setiap tempat yang didatangi malam dan siang. Allah tidak menyisakan satu rumah pun, yang terbuat dari lumpur atau wol, kecuali telah dimasuki diinul Islam. Dengan 'izzahnya orang mulia maupun hinanya orang yang rendah. 'Izzah yang dengannya Allah menjayakan Islam. Dan kehinaan yang dengannya Allah mempermalukan kekufuran.

 

Dia ﷺ juga berkata:

 

واللَّهِ لَيَتِمَّنَّ هذا الأمْر، حتّى يَسِيرَ الرّاكِبُ مِن صَنْعاءَ إلى حَضْرَمَوْتَ، لا يَخافُ إلّا اللَّهَ، والذِّئْبَ على غَنَمِهِ، ولَكِنَّكُمْ تَسْتَعْجِلُونَ

 

Wallahi, urusan ini pasti digenapi. Hingga pengendara dari Sana'a ke Hadhramaut, tidak lagi takut siapa pun kecuali Allah. Atau kuatir serigala memangsa dombanya. Akan tetapi kalian itu tergesa-gesa.

 

Allah selalu menang atas urusannya, tapi kebanyakan orang tidak mengetahuinya