Kembali ...

 

Kelak Ada Manusia Benci Dirinya Sendiri ! Kok?

 

إن الذين كفروا ينادون لمقت الله أكبر من مقتكم أنفسكم إذ تدعون إلى الإيمان فتكفرون

 

Sungguh orang-orang kafir diteriaki (pada hari kiamat) : "Sungguh kebencian Allah (kepadamu) lebih besar daripada kebencianmu kepada dirimu sendiri, waktu kamu diajak beriman lalu kamu kafir. (Ghafir 10)

 

Allah Ta’ala mengabarkan perihal orang-orang kafir. Kelak pada hari kiamat mereka diseru. Sedangkan mereka berada di dalam pembakaran api neraka yang membakar tubuh mereka.

 

Saat itu mereka mulai merasakan adzab Allah yang tidak terperikan. Maka saat itu mereka membenci dirinya sendiri. Dengan kebencian yang sangat. Karena perbuatan-perbuatan dosa yang dulu mereka kerjakan semasa di dunia. Yang menyebabkan diri mereka dimasukkan ke dalam neraka.

 

Lalu para malaikat memberitahukan kepada mereka saat itu, dengan pemberitahuan suara yang keras, Hai orang-orang yang sedang di azab, pada hari ini dan dalam keadaan seperti sekarang. Bahwa kebencian Allah Ta’ala terhadap mereka sewaktu di dunia jauh lebih hebat daripada kebencian kalian kepada diri sendiri. Yakni saat ditawarkan kepada mereka iman, lalu mereka kafir.

 

Lalu mereka minta ditunda siksaannya, diberi kesempatan hidup lagi yang ketiga. Enak banget !

 

قالوا ربنا أمتنا اثنتين وأحييتنا اثنتين فاعترفنا بذنوبنا فهل إلى خروج من سبيل

 

Mereka menjawab: "Ya Rabb kami Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah sesuatu jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)?" (Ghafir 11)

 

Nah ! Sebelum Penyesalan Itu Menimpa Kita, Apa kata Al-Qur`an ?

 

ذلكم بأنه إذا دعي الله وحده كفرتم وإن يشرك به تؤمنوا فالحكم لله العلي الكبير

 

Yang demikian itu. Karena jika disuruh beribadah murni kepada Allah semata, kamu kafir. Tapi jika diajak menyekutukan Dia, kamu percaya. Maka putusan (sekarang ini) adalah hak Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. (Ghafir 12)

 

Adapun keadaan yang terjadi atas dua kubu ajakan hari ini adalah :

 

Pihak Daulah Islam

 

Daulah Islam mengajak manusia kepada tauhid. Yaitu, menyembah murni kepada Allah Ta’ala. Dalam naungan Khilafah Islam. Memerangi musyrikin kaffah. Yahudi, Nasrani, dan Majusi. Dan loyal serta berkasih sayang sesama mu’minin.

 

Khilafah menyeru umat Islam agar berpegang teguh kepada tali Allah Ta’ala. Dan tidak berpecah belah. Urusan mereka dilakukan dengan syura antara kaum mu’minin saja. Terhadap musyrikin berlaku da’wah, jizyah, perjanjian damai atau perang.

 

Daulah Islam memerangi riba dan menyuburkan shadaqah. Serta mengembalikan dasar mata uang kepada emas dan perak. Dinar dan dirham.

 

Daulah Islam mendorong manusia membaca ayat Allah Ta’ala dan perkataan Rasul-Nya ﷺ . Ini jamuan dan jaminan untuk berjalan lurus dan tak kesasar. Memahami, menghafal dan menerapkannya dalam hidup sehari-hari.

 

Khilafah mengajak manusia mengabaikan buku-buku lainnya.

 

Baik kitab yang dulu memang berupa wahyu dari langit lalu diubah dipalsukan, disembunyikan dan diaku-aku kitabullah injil, taurat, serta zabur. Apatah lagi buku-buku yang diaku-aku kitab suci dari bumi. 

 

Apalagi buku sampah ideologi yang menjadi dasar lahirnya undang-undang buatan, yang menandingi syari’at dan hukum Allah Ta’ala.

 

Pihak Musyrikin PBB

 

Pihak-pihak lain mengajak agar menyembah Allah Ta’ala sambil mempercayai thaghut. Dalam naungan PBB. Setia serta berkasih sayang kepada Yahudi, Nasrani, dan Majusi. Bahkan memerangi mereka yang berjihad fi sabilillah. Menuduh teroris atau khawarij.

 

PBB mengokohkan agar tiap kelompok manusia tetap pecah belah. Bangga dengan etnisnya sendiri-sendiri, paham agamanya sendiri-sendiri. Bercampur muslim dan musyrikin dalam nasionalisme, boleh kapitalisme maupun komunisme. Dan urusan mereka diatur melalui demokrasi ataupun otoritarianisme. Dalam partai-partai politik yang saling berebut kekuasaan sesuai kepentingan dunianya.

 

PBB menyuburkan bank-bank riba. Memusuhi shadaqah. Menukarnya dengan jeratan pinjaman riba. Memunculkan kaum yang menguasai dan menumpuk harta.

 

Al-Qur`an menyebut mereka kaum humazah lumazah.

 

Menghitung-hitungnya. Serta memperbudak manusia lain dengan surat utang yang dimitoskan sebagai uang koin dan uang kertas. Mencetaknya dari tambahan angka-angka ribawi dari hutang-hutang manusia. Alias uang itu berasal dari kekosongan. Bukan tambahan nilai emas maupun perak. Lebih tragis sistim baru uang digital atau cbdc PBB. Uang itu hanya angka yang tersimpan dalam media simpan di internet. Diawasi, dikuasai, dan diatur transaksi per orang dari detik ke detik. Bahkan bisa kadaluarsa. Beda dengan uang kertas mau lecek mau baru dicetak, nilainya sama dan dapat digunakan kapan saja tanpa batas.

 

PBB menganjurkan Al-Qur`an dan As-Sunnah dibaca, dihafal, tanpa perlu tahu petunjuknya, tapi terus dilombakan saja.

 

Kalau perlu ditinggalkan ! Ganti dengan syair, sastra, cerita, bioskop, lagu-lagu, serta musik. Dengan konser dan panggung yang mengajak kepada syahwat, menghujat Islam, menghina Allah, Para rasul (عليهم السلام), kitab-Nya, sahabat, hingga ulamanya.

 

Harapan Baru Dari Lailatul Qadar

 

Semoga umat Islam tulus ikhlas pada malam sepuluh akhir bulan Ramadhan tahun 1445 H ini. Memperoleh kemulian lailatul qadar. Mendapatkan salam dari malaikat yang berdesak-desakan memenuhi Bumi, dan diberi keputusan serta hikmah dari Allah Ta’ala. Menjadi titik balik sehingga lapang dada menerima Daulah Islam. Lalu bergerak mengislamkan Timur Barat. Ke rumah-rumah dari batu, kayu, maupun bulu. Menyelamatkan umat Islam yang tezhalimi di Palestina, Kasymir, Moro, dll dengan terus menerus menjihadi musuh-musuh Islam baik Yahudi, Nasrani, maupun Majusi. Aamiin.