Kembali ...
Bersyukur Tiap Pekan Atas Panen Pasukan
Tadabbur Ayat Wajibnya Perang
Allah wajibkan umat Islam berperang, dengan perintah serupa shiyam.
كتب عليكم القتال وهو كره لكم وعسى أن تكرهوا شيئا وهو خير لكم وعسى أن تحبوا شيئا وهو شر لكم والله يعلم وأنتم لا تعلمون
Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (Al-Baqarah 216)
Wajibnya Perang Setidaknya Sekali Setahun
SOP pelaksanaannya kapan, berapa kali, oleh siapa, dan bagaimana. Dijelaskan oleh para ahlul ilmi. Dan As Sunnah, tentu.
Al-Mawardi berkata : Paling tidak Khalifah harus melakukan invasi setiap tahun. Dia sendiri atau oleh penggantinya. Karena dalam sirah, Nabi ﷺ , tidak pernah meninggalkan perang setiap tahun sejak jihad diwajibkan kepadanya. Tak pernah satu tahunpun menyia-nyiakan ghazwah, sampai musuh tak sempat memperkuat diri dan agar mujahidin tak terbuai oleh kenyamanan. (Al-Hawi Al-Kabir)
Ibnu Taimiyyah berkata : Minimal dilakukan setahun sekali, kecuali ada keperluan untuk menundanya karena kelemahan umat Islam. Dan menurut Imam – maksudnya Imam Ahmad – : Khalifah boleh pula menunda sambil pamer kekuatan dan senjata (show of force), dengan harapan agar musuh masuk Islam dan sejenisnya. (Al-Muharrir Fi Al-Fiqh Madzhab Imam Ahmad)
Adapun siapa prajuritnya secara umum, cukuplah ucapan Nabi Muhammad ﷺ :
من مات ولم يغز، ولم يحدث به نفسه، مات على شعبة من نفاق
Barangsiapa yang meninggal dan belum berperang atau belum pernah berniat untuk itu maka matinya adalah salah satu cabang nifaq. (HR Muslim)
Tafakkur Jalannya Sariyah Dan Ghazwah
Tiap waktu dalam satu tahun. Alhamdulillah, Khalifah Abu Hafsh Al-Hasyimi Al-Qurasyi melaksanakan kewajiban perang dari Allah Ta’ala. Menghidupkan sunnah bertempur, dan jalan rizqi, yang banyak dibenci oleh manusia serta kuffar, sekaligus banyak dicintai mujahidin.
Terlihat dalam infografik an-Naba pekan perdana Syawal 1445 H. Target dan hasil-hasil perang selama 7 hari ke belakang. Total ada 46 operasi di seluruh wilayah. Ightiyal, istisyhad, bermuara ke perang istinzaf (pengurasan).
Berhasil menyingkirkan hampir 100an musuh dari medan perang baik karena tewas atau terluka. Di antara mereka 25% orang kafir dan murtadin. Sedangkan 40% adalah salibis. Adapun korban dari kalangan petinggi musuh ada sekitar 4%.
Sarana dan prasarana yang berhasil dikuras dari musuh meliputi 10 buah kendaran. Sepertiga tank lapis baja, sepertiga lagi mobil tempur, dan sisanya berbagai jenis kendaraan lain.
Rumah tempat tinggal dan pusat berhala kemusyrikan yang dibakar mencapai 17 bangunan. Alhamdulillah.
Operasi terbanyak disumbangkan oleh Wilayah Afrika Barat (40%). Begitu juga jumlah korban tewas dan terlukanya (33%). Sumbangan amaliyah paling kecil dari Wilayah Iraq (2%). Sedangkan korban terkecil disumbang oleh Wilayah Khurasan (3%).
Terakhir dan paling ditunggu-tunggu tentu dari Wilayah pusat, tempat tumbuh lalu menyebarnya Daulah Islam : Syam dan Iraq. Semoga tafakkur ini menjadi syukur.
Syukur Yang Berbuah Ziyadah Ni’mat
Alhamdulillah. Beginilah Daulah Islam, Khilafah di atas manhaj nubuwah akhir zaman mensyukuri panen militer para junudnya tiap waktu. Dan menghindari adzab Allah Ta’ala yang keras. Meyakini ayat :
وإذ تأذن ربكم لئن شكرتم لأزيدنكم ولئن كفرتم إن عذابي لشديد
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS Ibrahim 7)
Wahai muslimin Asia Tenggara, masih senang berpangku tangan ? Bersama orang yang duduk-duduk. Enggan berjihad ? Membiarkan pembantaian umat Islam di Palestina, Syam, dan di tempat lainnya ?
Yuk, bangkit. Berkumpul. I’dad. Hijrah atau awali jihad di tempat masing-masing. Serang musyrikin, murtadin, salibis, yahudi, dan kafirin di sekitarmu. Mulai dari yang paling mudah. Biidznillah.